Sabtu, 26 Juli 2008

Janganlah merusak dan menodai diriku

Nama saya Jhonsw…. Saya adalah pria asli beragama Kristen protestan.
dahulu keluarga saya.., Ayah Pelaut dan Ibu PNS memiliki kesibukan kesibukan sendiri. Pada Saat itu saya tidak terpikirkan oleh kedua orang tua saya sehingga saya melampiaskan perhatian saya diluar lingkungan saya dimana saya memiliki teman bergaul yang akrab yang tidak seiman dengan saya. dari pergaulan saya, saya mulai tertarik dengan minuman keras serta terpengaruh dengan NARKOBA.
Kecanduan saya pada saat itu mulai terasa dan keras bersamaan dengan kerasnya kesibukan kedua orang tua saya. Setiap hari dan minggu saya hanya mengenal minuman keras dan NARKOBA. kedua orang tua saya belum mengetahui keberadaan saya. keehidupan saya terjamin oleh orang tua saya. berapa dan apapun yang saya minta, pasti dipenuhi oleh mereka.
Masalah ini terus berlangsung selama 15 tahun sampai akhir SMAku pada tahun 1984.

suatu ketika, pada tahun 1986 dibulan Desember, saya bertemu dan berkenalan dengan seorang pria yang lebih tua dengan saya.

Awal pertemuan saya dengan Dia tepatnya pada bulan desember 1986 pada suatu pertemuan ibadah keluarga. tidak sengaja kami bercerita tentang pengalaman, dan Diapun menanggapinya dengan tulus penuh kearaban. Dalam pembicaran kami semalaman ternyata Dia mengetahui tentang prilaku saya (pergumulan saya). saya sempat bingung dibuatnya. Semua pembicaraan kami, semuanya Dia mengetahui sebelum saya utarakan. Dan sebelum akhir pembicaraan dan perpisahan kami, dia berpesan kepada saya : “..Janganlah merusak dan menodai diriku….” setelah itu Dia memberikan alamat rumahnya supaya saya datang kembali menemui Dia. Setelah Dia pulang., saya kembali merenung di dalam kamarku. saya merasa penasaran dengan pertemuan saya dengan Dia. Koq Dia telah menganal saya dan mengetahui prilaku saya selama ini. Dan satu hal yang membuatku tambah bingung dengan kalimat pernyataannya “..Janganlah merusak dan menodai diriku..”. (apa maksudnya ?)

Selama dua hari dua malam saya berkurung diri di kamarku. sambil merenung kembali hasil pertemuanku dengan pria / lelaki itu saya tetap menngkonsumsi Narkoba di dalam kamarku.

Tepatnya pada sore hari, dihari minggu.., tiba tiba rasa ingin tahuku tentang lelaki tersebut muncul kembali. Sayapun lalu mencari alamat rumahnya yang telah Dia berikan pada saya beberapa hari yang lalu. Tanpa banyak halangan, alamat dan rumah tersebut mudah kudapatkan… Astaga….. ternyata.., betapa kaget dan terperanjat saya dibuatnya.., dan sayapun tersungkur di depan rumahnya, ternyata……….. alamat rumahnya yang saya cari adalah sebuah tempat ibadah yaitu Gereja di Makassar (maaf, nama dan alamat saya rahasiakan..). Dan lebih terperanjat dan bingung/kaget, saya telah dijemput di depan halaman Gereja tersebut oleh seorang hamba Allah (se orang Pendeta) untuk meraih dan mengajak saya masuk ke dalam Gedung Gereja, tepatnya di Konsistori Gereja. Ternyata secara bersamaan kami berdua saling menceritakan kejadia yang menimpa kami, ternyata Pria/laki laki yang temui saya beberapa waktu yang lalu adalah Yesus Kristus, Tuhan kami. Pendeta yang menemui dan menyambut saya de depan Gereja ternyata telah diberitahukan oleh Dia melalui mimpinya tentang kedatangan saya pada hari itu.

Sayapun tersungkur dan menangis sekuat kuatnya di depan Pendeta. tidak disangka disaat saya melampiaskan penyesalanku, saya dikelilingi oleh para hamba Tuhan sambil mereka menaikkan/melagukan kidung pujian untuk saya dan untuk memuliakan nama Tuhan. Sayapun langsung menerima babtisan pada saat itu. Saya menyesal dan sangat menyesal dengan prilaku saya yang hampir merusak tubuh saya yang juga adalah tubuh Kristus. Kini Saya merasa bahagia bahwa saya telah diampuni oleh Yesus, bahkan Dia telah menemui saya pada saat itu.

Mulai saat itu., saya telah berjanji untuk tetap menjadi pengikut dan pelayan Kristus. bahkan untuk selama lamanya. Kedua orang tua saya merasa bahagia dan juga ikut menyesal terhadap kejadian ini. dan sejak kejadian inipun, kedua orangtua saya semakin berubah dan mencurahkan perhatian kepada saya dan kelauarga saya sampai adik saya lahir ke dunia. Kini orang tua saya mengijinkan dan membiayai saya untuk melanjutkan pendidikan saya di Sekolah Tinggi Theologia. Saya dan keluarga sangat bahagia. demikian pula Yesus sebagai Penyelamatku. Kiranya Dia tetap memberkati kami.., Amin.

Des 2007
Kesaksian dan Pelayanan Kasih

Jhonsw

Makassar

Tidak ada komentar: